ELECTRONIC FUEL INJECTION
DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
BAHASA INDONESIA DOSEN PENGAMPU SUTRI, S.Pd., M.Pd.
DISUSUN OLEH :
RIZKY ADITYA PRAKASA 1341177005199
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN S1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
mana telah memberikan saya kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan tugas
mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul “Engineering Fuel Injection” dapat
selesai seperti waktu yang telah saya rencanakan. Tersusunnya karya ilmiah
ini tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan
bantuan secara materil dan spiritual, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen Pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia
Universitas Singaperbangsa Karawang.
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan
bantuan kepada penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
3. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan
dorongan semangat agar makalah ini dapat saya selesaikan.
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas
budi baik yang tulus dan ihklas kepada semua pihak yang penulis sebutkan di
atas. Tak ada gading yang tak retak, untuk itu sayapun menyadari bahwa
makalah yang telah saya susun dan saya kemas masih memiliki banyak kelemahan
serta kekurangan-kekurangan baik dari segi teknis maupun non-teknis. Untuk itu
penulis membuka pintu yang selebar-lebarnya kepada semua pihak agar dapat
memberikan saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan
penulisan-penulisan mendatang. Dan apabila di dalam makalah ini terdapat
hal-hal yang dianggap tidak berkenan di hati pembaca mohon dimaafkan
Karawang, 24 Januari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.......................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................... 1
1. Latar
Belakang...................................................................................... 1
2. Rumusan
Masalah................................................................................. 2
3. Manfaat................................................................................................. 3
4. Tujuan.................................................................................................... 3
BAB II
PEMBAHASAN..................................................................... 4
1. Pengertian
Electric Fuel Injection....................................................... 4
2. Kelebihan Electronic Fuel
Injection.................................................... 5
3. Kekurangan Electric Fuel
Injection..................................................... 8
4. Cara Merawat
Electronic Fuel Injection yang Baik dan
Benar................................................................................................... 9
BAB III
PENUTUP............................................................................ 10
1. Kesimpulan.......................................................................................... 10
2. Saran................................................................................................... 10
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................... 11
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar untuk
sebuah mesin pembakaran dalam. Karburator pertama kali ditemukan oleh Karl
Benz pada tahun 1885 dan dipatenkan pada tahun 1886.
Pada tahun 1893 insinyur kebangsaan Hungaria bernama János Csonka dan Donát Bánki juga
mendesain alat yang serupa. Adalah Frederick William Lanchester dari Birmingham, Inggris yang pertama kali bereksperimen menggunakan
karburator pada mobil. Pada tahun 1896 Frederick dan saudaranya membangun mobil
pertama yang menggunakan bahan bakar bensin di Inggris, bersilinder tunggal
bertenaga 5 hp (4 kW), dan merupakan mesin pembakaran dalam (internal combution).
Tidak puas dengan hasil akhir yang didapat, terutama karena kecilnya tenaga
yang dihasilkan, mereka membangun ulang mesin tersebut, kali ini mereka
menggunakan dua silinder horisontal dan juga mendisain ulang karburator mereka.
Kali ini mobil mereka mampu menyelesaikan tur sepanjang 1.000 mil (1600 km) pada
tahun 1900. Hal ini merupakan langkah maju penggunaan karburator dalam bidang
otomotif.Karburator umum digunakan untuk mobil berbahan bakar bensin sampai
akhir 1980-an. Setelah banyak kontrol elektronik digunakan pada mobil,
penggunaan karburator mulai digantikan oleh sistem injeksi bahan bakar karena
lebih mudah terintegrasi dengan sistem yang lain untuk mencapai efisiensi bahan
bakar.Injeksi bahan bakar atau EFI (Electronic Fuel
Injection )adalahsistem injeksi bahan bakar yang dikontrol secara elektronik.
Sistem ini merupakan salah satu jenis sistem bahan bakar pada motor
bensin.Penggunaan injeksi bahan bakar akan meningkatkan tenaga mesin bila
dibandingkan dengan penggunaan karburator. Dan injeksi bahan bakar juga dapat
mengontrol pencampuran bahan bakar dan udara yang lebih tepat, baik dalam
proporsi dan keseragaman. Injeksi bahan bakar dapat berupa mekanikal,
elektronik atau campuran dari keduanya. Sistem awal berupa mekanikal namun
sekitar 1980 mulai banyak menggunakan sistem elektronik.Sistem elektronik
modern menggunakan banyak sensor untuk memonitor kondisi mesin, dan sebuah unit kontrol elektronik (electronic control unit, ECU) untuk menghitung
jumlah bahan bakar yang diperlukan. Oleh karena itu injeksi bahan
bakar
dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi polusi, dan juga memberikan tenaga keluaran yang lebih.
Dizaman
sekarang banyak orang yang kurang mengerti tentang perbedaan sistem karburator
dan sistem EFI (Electronic Fuel Injection) dan kebanyakan orang mengabaikan
perbedaan itu mereka tidak tahu bahwa sisitem EFI lebih irit bahan bakar dari
pada sistem karburator.
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang
semakin pesat dewasa ini menimbulkan dampak pada dunia pendidikan
dengan makin besarnya tantangan yang harus dihadapi oleh dunia pendidikan.
Dunia pendidikan sekarang ini makin dituntut untuk dapat menghasilkan
sumber daya manusia yang handal, yang mampu menjawab dan
mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dunia
pendidikan harus dapat mewujudkan hal itu, maka perlu adanya peningkatan
dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan pendidikan.
semakin pesat dewasa ini menimbulkan dampak pada dunia pendidikan
dengan makin besarnya tantangan yang harus dihadapi oleh dunia pendidikan.
Dunia pendidikan sekarang ini makin dituntut untuk dapat menghasilkan
sumber daya manusia yang handal, yang mampu menjawab dan
mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dunia
pendidikan harus dapat mewujudkan hal itu, maka perlu adanya peningkatan
dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan pendidikan.
Salah
satu upaya peningakatan dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan pendidikan
khususnya dibidang teknik mesin khususnya
otomotif Aplikasi Sistem Pengaturan Elektronik pada kendaraan telah demikian pesatnya, seiring dengan kemajuan teknologi dan tuntutan global yang mensyaratkan baik aspek pemenuhan pengguna teknologi maupun aspek dampak lingkungannya, sehingga rancang bangun kendaraan modern dengan Advance Technology memiliki kelebihan/keunggulan yang mampu meningkatkan antara lain:
otomotif Aplikasi Sistem Pengaturan Elektronik pada kendaraan telah demikian pesatnya, seiring dengan kemajuan teknologi dan tuntutan global yang mensyaratkan baik aspek pemenuhan pengguna teknologi maupun aspek dampak lingkungannya, sehingga rancang bangun kendaraan modern dengan Advance Technology memiliki kelebihan/keunggulan yang mampu meningkatkan antara lain:
·
Unjuk kerja
·
Efisiensi penggunaan
bahan bakar
·
Penanggulangan dampak
lingkungan
·
Kenyamanan dan
keamanan
Kendaraan
dengan fasilitas control elektronik dibandingkan dengan kendaraan konvensional
memiliki perbedaan pada piranti elektroniknya yang pada dasarnya terdiri dari
beberapa komponen, yaitu Sensor, Electronik Control Unit (ECU), dan Unit
Actuator.
2. Rumusan Masalah
1.
Apa itu Electronic
Fuel Injection?
2.
Apa kelebihan
Electronic Fuel Injection?
3.
Apa kekurangan
Electronic Fuel Injection?
4.
Bagaimana cara
merawat Electronic Fuel Injection yang baik dan benar?
3. Manfaat
Manfaat pembahasan masalah ini adalah untuk,
meningkatkan pengetahuan tentang sistem sensor efi bagi saya khususnya dan bagi
para pembaca umumnya. Dan makalah ini saya buat agar dapat menyelesaikan tugas
yang diberikan kepada saya. Dengan pembahasan yang akan kita bahas bisa kita
jadikan wawasan bahwa dunia otomotif itu sangatlah luas.Semoga dengan adanya
pembahasan tentang system sensor efi, ini semua yang membaca bisa faham dan
mengerti cara kerjanya dan mampu mengaplikasiaknnya.
4. Tujuan
Tujuan dibentuknya makalah ini agar
pembaca dan kususnya penulis bisa mengetahui dan menambah pengetahuan tentang
electronic fuel injection.
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Electronic Fuel Injection
Efi adalah sisitem injeksi yang menggunakan elektronis atau sisitem
injeksi elektronis. Sistem ini langkah maju dari sistem karburator yang
menggunakan sistem injeksi mekanis. Firstiawan (2010) menyimpulkan bahwa “eletronic Fuel Injection (EFI) adalah
teknologi pengontrolan penginjeksian bahan bakar yang berkembang saat ini pada
mesin bensin menggantikan karburator”. Ifan (2011) menarik kesimpulan tentang
definisi EFI pada kutipan berikut, Sistem bahan
bakar tipe injeksi merupakan langkah inovasi yang sedang dikembangkan untuk
diterapkan pada sepeda motor. Tipe injeksi sebenarnya sudah mulai diterapkan
pada sepeda motor dalam jumlah terbatas pada tahun 1980-an, dimulai dari sistem
injeksi mekanis kemudian berkembang menjadi sistem injeksi elektronis. Sistem
injeksi mekanis disebut juga sistem injeksi kontinyu (K-Jetronic) karena
injektor menyemprotkan secara terus menerus ke setiap saluran masuk (intake
manifold). Sedangkan sistem injeksi elektronis atau yang lebih dikenal dengan
Electronic Fuel Injection (EFI), volume dan waktu penyemprotannya dilakukan
secara elektronik. Sistem EFI kadang disebut juga dengan EGI (Electronic
Gasoline Injection), EPI (Electronic Petrol Injection), PGM-FI (Programmed Fuel
Injenction) dan Engine Management. Penggunaan sistem bahan bakar injeksi
pada sepeda motor komersil di Indonesia sudah mulai dikembangkan. Salah satu
contohnya adalah pada salah satu tipe yang di produksi Astra Honda Mesin, yaitu
pada Supra X 125. Istilah sistem EFI pada Honda adalah PGM-FI (Programmed Fuel
Injection) atau sistem bahan bakar yang telah terprogram. Secara umum,
penggantian sistem bahan bakar konvensional ke sistem EFI dimaksudkan agar
dapat meningkatkan unjuk kerja dan tenaga mesin (power) yang lebih baik,
akselarasi yang lebih stabil pada setiap putaran mesin, pemakaian bahan bakar
yang ekonomis (iriit), dan menghasilkan kandungan racun (emisi) gas buang yang
lebih sedikit sehingga bisa lebih ramah terhadap lingkungan. Selain itu,
kelebihan dari mesin dengan bahan bakar tipe injeksi ini adalah lebih mudah
dihidupkan pada saat lama tidak digunakan, serta tidak terpengaruh pada
temperatur di lingkungannya. Edie (2011) menarik
kesimpulan tentang definisi EFI pada kutipan berikut, Sistem Electronic Fuel Injection ( EFI) mulai dikembangkan oleh
Toyota sejak tahun 1971, tahap-tahap itu masih bertaraf percobaan. Baru pada
tahun 1981 pertama kali diterapkan pada mesin Toyota Crown. Sebelum itu
beberapa mobil Eropa memang sudah menggunakan cara injeksi bahan bakar. Namun
cara yang digunakan berbeda dengan yang sekarang sangat populer dengan istilah
EFI. EFI yang dikendalikan oleh ECU (Electronic Control Unit) - sangat
membutuhkan campur tangan sistem elektronik. Secara singkat dapat dijelaskan
bahwa, di saat kaki pengemudi menekan pedal gas maka sensor air flow meter,
akan mengirimkan sinyal ke EFI-ECU. Setelah data tersebut diolah, ECU
memerintahkan agar injektor mengirimkan sejumlah bahan bakar sesuai banyaknya
udara yang dikirim lewat air flow meter. Air flow meter adalah sebuah peralatan
yang terletak pada tempat dimana dipasangkan "karburator" pada mobil
yang menggunakan karburator.
ü EFI multiport
Edie (2011) menarik kesimpulan
tentang definisi EFI multiport pada kutipan berikut, Saat ini yang banyak digunakan adalah cara kerja multi port,
karena penyemprotan yang langsung ke intake port. Untuk mendapatkan pembakaran
yang paling ideal maka dibutuhkan pertama campuran bahan bakar dan udara yang
homogen dan kedua saat pengapian yang tepat. Pada mesin mobil yang dilengkapi
dengan EFI, bahan bakar dan udara diatur sebaik-baiknya oleh perangkat
elektronik yang dinamakan Electronic Control Unit. Begitu kaki Anda menekan
pedal gas, air flow meter akan mengirimkan sinyal ke ECU. ECU akan mengelolah
data kemudian memerintahkan/mengatur berapa banyak bahan bakar yang perlu
disemprotkan ke depan intake port setiap silinder, dan sudah dalam bentuk kabut
serta di langkah isapnya mesin. Letak injektor yang tepat di depan saluran
masuk ke ruang bakar mesin, membuat bahan bakar dan udara yang sudah bercampur
menjadi homogen langsung terisap kedalam ruang bakar.
2. Kelebihan
Electronic Fuel Injection
Beberapa tahun terakhir ini, telah banyak pabrikan
kendaraan mengaplikasikan teknologi injeksi bahan bakar di setiap
produknya. Beberapa produsen otomotif memberi namanya macam-macam dan memberi
kesan canggih, namun tetap bersistem kerja injection. Lantas, apa kelebihan
sistem ini jika dibandingkan dengan karburator ?.Teknologi EFI (Electronic Fuel
Injection) sebenarnya tidak dapat dikatakan sebagai teknologi yang terbaru,
karena teknologi ini sudah diterapkan beberapa tahun lalu. Dan EFI sebenarnya
baru diterapkan pada kendaraan keluaran dasawarsa 1990-an.Sebagaimana
dijelaskan Achmad Rizal R, seorang yang mengerti tentang product planning,
penggunaan EFI saat itu masih terbatas pada jenis sedan (passenger car). Baru
di akhir 1990-an dan awal 2000, kendaraan tipe minivan seperti Kijang atau SUV
ikut mengadopsi. Pada era sekarang istilah EFI mulai memperoleh saingan:
PGM-FI, EPFI, ECFI, T-DIS, VVT-i, i-VTEC, MIVEC, VANOS, Valvetronic, dan
sebagainya.Istilah-istilah itu kemudian diangkat oleh para pabrikan mobil
sebagai salah satu nilai jual produk mereka.
Teknologi EFI sebetulnya erat kaitannya dengan sistem manajemen engine (SME). Engine di sini bukan dalam arti mesin, terjemahan dari kata machinery, melainkan motor bakar. Di sinilah bahan bakar minyak (BBM) dicampur dengan udara untuk menghasilkan gaya gerak yang membuat mobil bisa melaju.SME muncul seiring dengan menipisnya persediaan bahan bakar minyak sehingga menuntut engine yang semakin efisien tanpa kehilangan kinerja yang dihasilkannya.Selain itu juga adanya tuntutan untuk memperbaiki kualitas lingkungan hidup, terutama akibat polusi udara.Oleh karena tuntutan itu, para ahli engine di setiap perusahaan otomotif dan perusahaan konsultan rekayasa setiap hari berusaha menemukan cara meningkatkan efisiensi engine yang ada.Untuk mencapai tujuan itu, para pabrikan berlomba-lomba mencari dan menerapkan banyak teknologi baru. Mulai dari peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk mendesain engine, pencarian dan penggunaan material baru, terobosan dalam proses produksi, dan yang terpenting, campur tangan kontrol elektronik dan komputer untuk mengatur kinerja engine dan peralatan pendukungnya.Engine yang ideal membakar jumlah bahan bakar sesuai dengan kebutuhan serta menyalakan busi pada saat yang tepat sesuai dengan kondisi operasi. Dari sini didapatkan efisiensi pemakaian bahan bakar yang optimal pada setiap kondisi operasi dari engine. Kondisi ini akan menghasilkan emisi gas buang lebih baik.Sebelum muncul sistem EFI, untuk mencampur bahan bakar dengan udara digunakan karburator. Dalam karburator ini bahan bakar dikabutkan sebagai akibat dari isapan vakum dari venturi. Proses ini mirip semprotan obat nyamuk bertipe pompa. Namun, sebagai alat yang murni mekanikal, karburator punya keterbatasan sehingga hanya efektif pada daerah operasi tertentu. Sehingga karburator dirancang efektif untuk engine putaran tinggi alias mobil sport. Jadi, tidak cocok untuk dipasang pada mobil minivan yang lebih mementingkan torsi dan tenaga di putaran bawah dan menengah.Begitupun dengan sistem pengapian, arus listrik dari ignition coil disalurkan ke masing-masing busi melalui distributor. Di sini terdapat mekanisme untuk memajukan atau memundurkan waktu pengapian agar sesuai dengan kondisi engine, yang merupakan gabungan dari vacuum advancer dan centrifugal advancer. Namun, sebagaimana karburator, sistem distributor konvensional ini juga punya keterbatasan, karena hanya optimum pada daerah operasi yang terbatas sesuai dengan karakteristik engine. Mengingat keterbatasan sistem mekanis itu, para perekayasa berusaha menggabungkan sistem mekanis dengan kontrol elektronik. Gunanya agar diperoleh fleksibilitas yang lebih dalam daerah operasinya sehingga menghasilkan engine dengan kinerja optimum dalam daerah operasi yang lebih luas. Lahirlah apa yang disebut SME tadi.SME kemudian menjadi perlengkapan wajib bagi mobil-mobil modern. Karena merupakan komponen penting, para pabrikan membungkusnya dalam nama yang berbeda dari pabrikan lain. Toyota dan Daihatsu memberi nama Electronic Fuel Injection alias EFI, sedangkan nama Bosch Motro-nic dipakai oleh BMW dan Peugeot.
Teknologi EFI sebetulnya erat kaitannya dengan sistem manajemen engine (SME). Engine di sini bukan dalam arti mesin, terjemahan dari kata machinery, melainkan motor bakar. Di sinilah bahan bakar minyak (BBM) dicampur dengan udara untuk menghasilkan gaya gerak yang membuat mobil bisa melaju.SME muncul seiring dengan menipisnya persediaan bahan bakar minyak sehingga menuntut engine yang semakin efisien tanpa kehilangan kinerja yang dihasilkannya.Selain itu juga adanya tuntutan untuk memperbaiki kualitas lingkungan hidup, terutama akibat polusi udara.Oleh karena tuntutan itu, para ahli engine di setiap perusahaan otomotif dan perusahaan konsultan rekayasa setiap hari berusaha menemukan cara meningkatkan efisiensi engine yang ada.Untuk mencapai tujuan itu, para pabrikan berlomba-lomba mencari dan menerapkan banyak teknologi baru. Mulai dari peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk mendesain engine, pencarian dan penggunaan material baru, terobosan dalam proses produksi, dan yang terpenting, campur tangan kontrol elektronik dan komputer untuk mengatur kinerja engine dan peralatan pendukungnya.Engine yang ideal membakar jumlah bahan bakar sesuai dengan kebutuhan serta menyalakan busi pada saat yang tepat sesuai dengan kondisi operasi. Dari sini didapatkan efisiensi pemakaian bahan bakar yang optimal pada setiap kondisi operasi dari engine. Kondisi ini akan menghasilkan emisi gas buang lebih baik.Sebelum muncul sistem EFI, untuk mencampur bahan bakar dengan udara digunakan karburator. Dalam karburator ini bahan bakar dikabutkan sebagai akibat dari isapan vakum dari venturi. Proses ini mirip semprotan obat nyamuk bertipe pompa. Namun, sebagai alat yang murni mekanikal, karburator punya keterbatasan sehingga hanya efektif pada daerah operasi tertentu. Sehingga karburator dirancang efektif untuk engine putaran tinggi alias mobil sport. Jadi, tidak cocok untuk dipasang pada mobil minivan yang lebih mementingkan torsi dan tenaga di putaran bawah dan menengah.Begitupun dengan sistem pengapian, arus listrik dari ignition coil disalurkan ke masing-masing busi melalui distributor. Di sini terdapat mekanisme untuk memajukan atau memundurkan waktu pengapian agar sesuai dengan kondisi engine, yang merupakan gabungan dari vacuum advancer dan centrifugal advancer. Namun, sebagaimana karburator, sistem distributor konvensional ini juga punya keterbatasan, karena hanya optimum pada daerah operasi yang terbatas sesuai dengan karakteristik engine. Mengingat keterbatasan sistem mekanis itu, para perekayasa berusaha menggabungkan sistem mekanis dengan kontrol elektronik. Gunanya agar diperoleh fleksibilitas yang lebih dalam daerah operasinya sehingga menghasilkan engine dengan kinerja optimum dalam daerah operasi yang lebih luas. Lahirlah apa yang disebut SME tadi.SME kemudian menjadi perlengkapan wajib bagi mobil-mobil modern. Karena merupakan komponen penting, para pabrikan membungkusnya dalam nama yang berbeda dari pabrikan lain. Toyota dan Daihatsu memberi nama Electronic Fuel Injection alias EFI, sedangkan nama Bosch Motro-nic dipakai oleh BMW dan Peugeot.
ü Kelebihan Motor injection
1. Campuran udara dan bensin selalu akurat (perbandingan
ideal) pada semua tingkat putaran mesin.
Pada motor injeksi, volume penyemprotan bensin selalu
akurat karena dikontrol oleh ECU sesuai dengan masukan sensor-sensor yang
bertebaran di sekujur mesin. Seperti sensor rpm, jumlah udara masuk, posisi
katup gas hingga kondisi cuaca di sekitar mesin. Bahkan pada kondisi
pengendaraan tertentu seperti percepatan, deselerasi dan beban tinggi, ECU
mampu mengontrol perbandingan bensin dan udara tetap ideal. Kondisi ini
memberikan keuntungan tersendiri yaitu mengurangi emisi gas buang dan lebih
hemat pemakaian bensin.
2.
Hemat bahan bakar
Campuran udara dan bahan bakar di mesin injeksi yang
selalu akurat, membuat penggunana bahan bakar menjadi lebih efisien alias
hemat.
3. Tarikan lebih responsif
Pada tipe karburator, antara pengabut bensin (spuyer)
dengan silinder jaraknya agak jauh. Selain itu, perbedaan bobot berat jenis
antara bensin dan udara mengakibatkan volume udara yang masuk tidak imbang dengan
jumlah bensin yang dihisap. Sehingga tarikan menjadi kurang responsif.
Sedangkan motor injeksi menempatkan pengabut bensin (injektor) dekat silinder.
Saluran bensin yang menuju injektor bertekanan antara 2,5 s/d 3,0 kg/cm2 lebih
tinggi dari tekanan intake manifold. Berhubung diameter mulut injektor sangat
kecil, ketika sinyal listrik dari ECU mengaktifkan injektor maka bensin yang
menyembur berbentuk kabut. Saat katup gas dibuka, udara dan bensin menghasilkan
campuran yang homogen serta perbandingan yang ideal. Dibantu mutu api yang
bagus akan menghasilkan pembakaran sempurna. Hasilnya tarikan lebih responsif
sesuai perubahan katup gas.
4. Mesin mudah dihidupkan tanpa dipengaruhi perubahan
kondisi cuaca
Pada temperatur rendah (dingin), menghidupkan mesin
berkarburator dibutuhkan campuran lebih gemuk dengan menarik cuk. Cara manual
ini tak lagi diperlukan pada motor injeksi karena sudah dilengkapi sensor
temperatur mesin serta sensor temperatur udara masuk. Saat menghidupkan mesin
(starting) dan kondisi dingin, secara otomatis jumlah semprotan bensin
ditambah. Sehingga mesin mudah dihidupkan dalam kondisi apapun dan tidak
terpengaruh kondisi cuaca.
5. Perawatan mudah
Jika karbu ketika dibersihkan harus dibongkar sehingga
membutuhkan waktu lama, belum lagi resiko karena sering dibongkar sehingga
beberapa komponen jadi rentan aus,terutama skep pelampung. sedang untuk tipe
motor yang menggunakan injeksi rentan waktu perawatan lebih lama, cukup 10-15
ribu kilometer sekali, itu pun cukup di semprotkan injector cleaner. bahkan
jika kualitas bengsin yang digunakan bagus, sebenarnya injeksi tidak perlu
diapa-apakan lagi. karena selain steril, juga telah dibackup dengan
filter halus sebelum masuk ke injector biar lebih aman.
6. Ramah lingkungan
Di knalpot motor injeksi biasanya di lengkapi catalytics converter (CC), sistem ini
akan merubah zat zat hasil pembakaran yang berbahaya menjadi zat yang lebih
ramah ligkungan atau dengan menggunakan sistem sensor O2.
3. Kekurangan Electronic Fuel Injection
1. Perawatan Harus di Bengkel Khusus
Karena motor injeksi tidak bisa di utak atik secara
sembarangan, maka perawatan atau perbaikan harus di lakukan pada bengkel resmi.
2. Modifikasi
lebih mahal
Bagi anda yang suka modifikasi motor, anda harus
mengeluarkan dana lebih jika ingin memodifikasi motor injeksi.
3. Harga
sparepart lebih mahal
Sparepart atau sukucadang motor injeksi terbilang
cukup mahal. Motor injeksi juga butuh alternator atau pembangkit listrik lebih
besar.
4. Lebih sensitif
soal kelistrikan
Kerusakan kecil pada kelistrikan dapat mengakibatkan
motor mati.
5. Sensitif
terhadap kualitas bahan bakar
Karena mulut injektor sangat kecil sehingga sangat
sensitif terhadap kualitas bahan bakar. Oleh karena itu disarankan menggunakan
pertamax sebagai bahan bakar motor injeksi. Selain itu, kerja catalytics converter juga di pengaruhi
kadar timbal dalam bahan bakar.
4. Cara Merawat
Electronic Fuel Injection yang Baik dan Benar
Check selang bahan bakar
Injektor berfungsi
menyemprotkan kabut bahan bakar dengan tekanan tinggi ke mesin yang takaran dan
waktunya diatur oleh peranti Electronic Control Unit (ECU). Selain berperan
penting dalam menentukan proses pembakaran di ruang bakar mesin, peranti ini
juga sangat menentukan boros tidaknya konsumsi bahan bakar sebuah motor.
Namun, ketepatan sistem kerja
itu juga tergantung komponen lain, termasuk selang dan pompa bahan bakar. Bila
selang kotor atau bocor, maka kerja injektor tidak akan maksimal. Oleh karena
itu, selang wajib diperiksa setelah motor menempuh jarak 2.000 kilometer.
Check pompa bahan bakar
Bila sepeda motor telah
lebih dari 50 ribu kilometer atau kelipatannya, maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan
pompa bahan bakar. Mendeteksi gejala masalah di peranti ini cukup mudah.
Caranya, hidupkan mesin motor
di tempat yang tidak bising, kemudian dengarkan di bagian tangki apakah ada
suara mendenging atau mendesing. Bila hal itu terjadi, maka Anda harus
membersihkannya dan sekaligus menguras tangki bahan bakar. Melalui cara itu,
Anda akan mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
Check posisi klep injector
Meski waktu dan tekanan
ke klep diatur oleh ECU yang telah diprogram oleh pabrikan. Namun, tak jarang
posisi klep mengalami perubahan karena berbagai penyebab. Oleh karena itu, agar
kerja injektor benar-benar tepat, maka pastikan klep berada posisi yang tepat.
Artinya, tidak terlalu
renggang dan juga tidak terlampau rapat. Bila terlalu renggang maka asupan
bahan bakar ke peranti itu berlebih dan sebaliknya bila terlalu rapat.
Akibatnya, semprotan kabut bahan bakar ke ruang bakar juga tidak ideal seperti
takaran dari pabrik. Walhasil, proses pembakaran tidak sempurna dan tenaga
mesin loyo atau motor boros bahan bakar.
Check busi dan filter udara
Busi merupakan pemantik api
yang dibutuhkan saat proses pembakaran di ruang bakar. Ketepatan pantikan api
dari busi dengan semburan bahan bakar yang bercampur udara di ruang bakar
sangat menentukan sempurna tidaknya proses pembakaran. Proses pembakaran yang
tidak sempurna selain menjadikan bahan bakar mubazir, tenaga dari mesin pun
loyo.
Oleh karena itu bersihkan
busi, atur ulang tingkat kerenggangan sumbu dan kutub busi. Begitu pun dengan
filter udara. Bila kotor segera bersihkan, sedangkan bila sel-sel kertas telah
sangat kotor atau rusak lebih baik segera menggantinya.
Pasalnya, filter yang rusak
atau kotor menjadikan hembusan udara ke ruang bakar juga terhambat. Padahal,
kesempurnaan proses pembakaran di ruang bakar mesin sangat ditentukan oleh
komposisi yang ideal antara udara dan bahan bakar
Check ECU
ECU merupakan otak yang
mengatur keseluruhan unit injektor, baik takaran bahan bakar yang disemprotkan
maupun buka tutup klep injektor. Sehingga, bila peranti ini terganggu maka
kerja injektor juga tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
Satu di antaranya, semburan
bahan bakar yang tidak sesuai dengan takaran. Akibatnya, stasioner mesin juga
tidak stabil. Bila tingkat kerusakan di ECU telah parah, maka kendaraan tidak
akan bisa dijalankan alias mogok. Ada beberapa penyebab kerusakan ECU, di
antaranya adalah gangguan kelistrikan karena over supply, voltase sumber
kelistrikan rendah, korsleting akibat terkena air dan lain-lain.
Oleh karena itu, sangat
dianjurkan untuk secara rutin memeriksa kabel kelistrikan. Bila Anda melakukan
modifikasi yang memerlukan tambahan asupan tenaga listrik, sebaiknya dipikir
ulang efeknya ke sistem kelistrikan. Pastikan keberadaan aksesoris tambahan itu
tidak berpengaruh ke sistem kelistrikan dan mengganggu ECU
Gunakan bahan bakar yang
berkualitas
Kualitas bahan bakar sangat
berpengaruh terhadap mesin injeksi. Oleh karena itu sebaiknya anda gunakan
bahan bakar berkualitas yang oktannya sesuai dengan standar pabrik
pembuatnya.
Pemakaian bahan bakar
berkualitas buruk serta oktan booster dengan spesifikasi yang tidak sesuai
dapat menyebabkan tersumbatnya lubang injektor. Sehingga berakibat spray
quality atau kemampuan menyemprot kabut gas pada injektor jadi kurang sempurna.
Perhatikan kondisi aki
Motor injeksi
memanfaatkan kontrol elektrik sebagai penghidup mesin, penyuplai bahan bakar ke
dalam mesin. Maka jelas sekali injeksi memiliki konsumsi listrik, dalam hal ini
adalah Aki.
Oleh karena itu
perhatikan kondisi aki secara rutin, segera ganti aki motor injeksi anda jika
sudah tidak menghasilkan arus listrik yang maksimal. Jangan tunggu sampai aki
benar benar soak.
Check kondisi injector
Dalam membersihkan komponen
injector anda sebaiknya jangan asal semprot dengan cairan pembersih injector.
Hal ini bisa mengakibatkan kinerja injektor menjadi kurang sempurna. Biasanya
untuk meningkatkan performa mesin motor injeksi, pemiliknya kerap melepas
filter udara standar atau menggantinya dengan produk aftermarket. Akibatnya,
udara kotor masuk ke dalam throttle body (TB), lalu menempel di
dinding-dindingnya. Debu dan kotoran tersebut lama-lama akan mengerak.
Berikut hal yang harus anda perhatian
ketika membersihkan injector:
- Cairan pembersih injektor dan TB tidak boleh
mengandung kadar solven terlampau tinggi.
- Saat membersihkan TB, disarankan menggunakan
sarung tangan karet untuk menghindari gaya elektro statik yang dapat
mempengaruhi sensor-sensor.
- Dibutuhkan alat khusus (regulator) yang dapat
diatur tekanannya saat menyuntik cairan pembersih injektor.
- Servis Injektor dan TB tiap
10.000km
Ikut memeriksa bagian saat
servis
Motor injeksi memang
dirancang agar perawatnnya lebih mudah, namun disisi lain butuh ketilitian pada
saat pengecheckan per bagian. Oleh karena ketika melakukan service, anda
sebaiknya ikut memeriksa motor anda ketika disservice, sebab ada kalanya
mekanik melakukan kecerobohan.
Lakukan service berkala
Lakukan service rutin setiap 3000 km.
Berikut biaya perawatan motor injeksi untuk satu tahun
Tidak memodifikasi lampu
Lampu yang dimodifikasi tidak sesuai
bawaan pabrik akan membuat kerja ECU bingung dalam pembagian kelistrikan. Gunakan
lampu yang sesuai watt dan voltase. Hindari menambah aksesori lampu pada motor.
Karena sistem ECU akan tidak stabil memerintahkan tegangan dan perpengaruh
terhadap kelangsungan ECU
Panaskan mesin sebelum
digunakan
Hal yang harus selalu dilakukan yakni,
sebelum Anda pergi menggunakan motor injeksi, ada baiknya Anda memanaskan
mesinnya terlebih dulu dengan cara menghidupkan mesin 1 sampai 5 menit.
Kurangi akselarasi cepat
Saat mengendarai motor injeksi, ada
baiknya Anda tidak menggebernya terlalu cepat atau melajukan dengan cara
melepas selongsongan gas dengan cepat atau lambat. Ini biasanya akan
memperpendek usia mesin motor injeksi Anda.
Selalu check tangki bensin
Hal terakhir yang tidak kalah pentingnya
yakni, Anda harus selalu mengecek tangki bensin. Pastikan tangki bensin tidak
pernah kosong, karena motor injeksi dianjurkan agar tidak mengisi bensin dalam
keadaan tangki kosong.
BAB III PENUTUP
1.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pada dasarnya
masing-masing sensor efi mempunyai kegunaan yang berbeda, yang diatur oleh satu
otak yaitu ECU. Semua sensor dkendalikan oleh ECU sehingga mesin dapat bekerja
sempurna. Di jaman sekarang ini teknologi sangatlah berkembang pesat dimana
semua nya sudah dirancang dengan teliti, sangat bagus, dan dapat memudahkan
pekerjaan manusia. Pada dasarnya suatu penemuan itu akan terus dikembangkan
agar dapat menjadi penemuan-penemuan yang baru, tentunya penemuan yang baru itu
akan menghasilkan sesuatu kenyamanan yang berbeda atau lebih. Pembahasan kali
ini adalah menjadi sebuah bukti bahwa kemajuan teknologi sangatlah pesat,
khususnya dunia tomotif ( transportasi ). Jadi kita harus dapat mengingikuti
perkembangan teknologi yang sangat pesat ini agar bangsa kita tidak semakin
terpuruk. Bangsa yang lain sudah bisa membuar kendaraan berat seperti yang kita
bahas. Semoga makalah yang saya buat ini bermanfaat bagi diri saya sendiri
khususnya dan pembaca pada umumnya.
2. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya, kiranya kritik dan saran yang membangun sangat penulis butuhkan
untuk kesempurnaan makalah ini ke depannya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca sekalian, khususnya bagi penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Autodesign Automotive.(2012,
6 maret).Diperoleh 28 Januari 2014, dari http://autodesign-automotive.blogspot.com/2012/03
Berita Ane.(2011, 12).Kelebihan dan Kekurangan Motor Injeksi.Diperoleh 28
Januari 2014, dari http://www.berita-ane.com/2011/12/kelebihan-dan-kekurangan-motor-injeksi.html#ixzz2rsspClCl
Otodewa.(2013, 26 november).Cara Merawat Mesin
Injeksi.Diperoleh 3 Februari 2014, dari http://otodewa.blogspot.com/2013/11/cara-merawat-mesin-injeksi-pada.html
MANTUL ..
BalasHapusAda power pointnya gak bang ..
MANTUL ..
BalasHapusAda power pointnya gak bang ..
mantab bang jago
BalasHapus